Selasa, 18 November 2008

Kisah tipesku (2)

Pantangan Dokter yang Selalu Dilanggar Ibu

Setelah saya pulang, saya memberitahukan ke ibu kalau saya sakit tipes. Saya juga memberitahu kalau saya tidak boleh makan apapun kecuali bubur. Tapi saya bilang ke ibu kalo saya bosan makan bubur. Besok saya mau makan sop tahu.

Akhirnya pagipun menjelang. Ibu mulai sibuk didapur. Dan ternyata beliau membuatkan sop tahu untuk saya. Akhirnya hari itu saya makan nasi dengan sop tahu. Dan tentu saja dengan lahap. Setelah itu saya juga bilang kalo besok saya ingin makan sop makaroni. Dan layaknya ibu peri, ibuku cayang ini langsung mengabulkannya. Keesokan harinya beliau membuatkan sop makaroni yang sangat lezat. Dan tentu saja saya makan dengan lahap. Walhasil sayapun kembali sehat meskipun selama dirumah, saya tidak pernah makan obat lagi dari dokter dan melanggar pantangan. Karena sebelumnya saya juga bilang ke ibu kalau saya bosen minum obat dokter. Beliaupun mengijinkan asalkan saya mau meminum ramuan ”leluhur” yang ternyata rebusan cacing yang dicampur dengan berbagai daun-daun sakti lainnya. Tapi apapun itu, toh akhirnya saya sembuh.

Uniknya ini bukan kali pertama ibu melanggar pantangan. Seingat saya waktu sd juga saya pernah sakit tipes dan harus seminggu istirahat. Tapi di hari ke-4 saya merasa bosan dan ingin bermain. Seperti tidak menghiraukan arahan dokter, ibupun mengijinkan saya bermain. Tentu saja sehabis itu saya makan dengan banyak dan akhirnya sembuh. Waktu itu juga saya pernah sakit flu berat, tapi saya kepingin sekali es krim. Secara rasionalnya mungkin keinginan tersebut tidak akan dipenuhi oleh seorang ibu. Tapi ajaibnya ibu memperbolehkan. Beliau bilang,”gapapa. Obat”. Dan itupun benar-benar menjadi obat. Ternyata sayapun sembuh dari flu itu. Satu hal lagi, seingat saya, keadaan saya tidak pernah menjadi lebih buruk setelah melanggar pantangan-pantangan dari dokter yang diperbolehkan oleh ibu. Entahlah. Mungkin itu semua karena do’a dari ibu.^^

Tidak ada komentar: